Pada hari Jumat tanggal 15 Agustus 2014, saya dan kelompok
saya mengadakan observasi ke daerah Lembah Abadi yang berada di Depok. Lembah
Abadi adalah tempat tinggal bagi kalangan menengah ke bawah yang terletak di
Depok. Disana kami dibagi lagi menjadi kelompok-kelompok kecil, saya kebetulan
dikelompokkan dengan teman saya Avi.
Saya dan Avi pun memutuskan untuk mewawancarai seorang ibu-ibu
penjaga warung. Kami mendapatkan tema wawancara mengenai listrik di daerah Lembah
Abadi. Sang ibu penjaga warung mengatakan bahwa biaya listrik di daerah Lembah
Abadi sudah termasuk dengan biaya sewa kontrakan, yaitu seharga Rp
250.000/bulan. Walaupun terkadang listrik di daerah Lembah Abadi mati karena
kurang kuatnya daya listrik, tetapi sang ibu penjaga warung mengatakan bahwa
hal itu tidak sering terjadi, dan dia serta keluarganya masih bisa memasang
televisi, lampu, kipas angin, dsb. Namun, sang ibu penjaga warung menyinggung
suatu permasalahan yang sangat menganggu di daerah Lembah Abadi, yaitu sulitnya
untuk mendapatkan air bersih. Di daerah Lembah Abadi, warga setempat masih
harus menimba air dari sumur untuk mendapatkan air bersih.
Selama observasi saya dan kelompok saya berkeliling daerah Lembah Abadi dan mengamati lingkungan keadaan sekitar, disana saya juga bertemu anak-anak warga Lembah Abadi. Mereka sangat senang dikunjungi dan suka sekali berfoto bersama. Saya pribadi merasa prihatin dengan keadaan Lembah Abadi. Padahal lokasi Lembah Abadi sangat dekat dengan komplek ruko dan perumahan elit, tak jauh juga dari Jalan Margonda Raya yang sudah jauh lebih maju dari segi infrakstruktur. Yang menjadi pertanyaan saya adalah, mengapa Pemerintah Kota Depok hanya memfokuskan pembangunan di Jalan Margonda Raya?
Selama observasi saya dan kelompok saya berkeliling daerah Lembah Abadi dan mengamati lingkungan keadaan sekitar, disana saya juga bertemu anak-anak warga Lembah Abadi. Mereka sangat senang dikunjungi dan suka sekali berfoto bersama. Saya pribadi merasa prihatin dengan keadaan Lembah Abadi. Padahal lokasi Lembah Abadi sangat dekat dengan komplek ruko dan perumahan elit, tak jauh juga dari Jalan Margonda Raya yang sudah jauh lebih maju dari segi infrakstruktur. Yang menjadi pertanyaan saya adalah, mengapa Pemerintah Kota Depok hanya memfokuskan pembangunan di Jalan Margonda Raya?
Avi, Ibu Penjaga Warung, Saya
Keadaan di Lembah Abadi